Di India diadakan konferensi pertama ak
Pada hari Senin, 9 Januari di kota Nasik, India (Maharashtra), diadakan konferensi pertama tahun ini dari para aktivis gerakan sosial internasional Change The World Together. Menurut ketua CWT Alexei Muratov, di jajaran gerakan hadir sekitar 500 pendukung.
Pemimpin Change The World Together memperkenalkan peserta konferensi dengan ideologi CWT. Mereka juga menceritakan bagaimana Amerika Serikat dengan bantuan System Federal Reserve mengelola perekonomian dan mempengaruhi para pemimpin negara-negara lain. "Adalah penting bahwa pendukung kami menyadari dan memahami sejak kapan dimulai dominasi dolar AS, mengapa perusahaan-perusahaan keuangan dunia mempengaruhi semua bidang aktivitas manusia, dan apa konsekuensinya bagi planet kita", - kata Alexei Muratov.
Dia juga percaya bahwa para aktivis Change The World Together tak hanya harus memperingatkan orang-orang tentang keruntuhan sistem keuangan dunia yang semakin dekat, tetapi juga menjelaskan kepada orang tentang jalan keluar dari masalah ini. "Yang paling penting kami memberitahu kepada para pendukung yang perlu mereka ketahui, tidak hanya untuk melindungi aset mereka, tetapi juga untuk menghindari ketergantungan pada dolar AS. Solusi alternatif - teknologi keuangan modern, yang setiap hari menjadi lebih populer di India, "- kata Alexey Muratov.
Ketua Dewan CWT juga melaporkan bahwa baru-baru ini Reserve Bank of India (IDRBT) melaporkan sukses pengujian blockchain yang dikembangkan untuk sistem perbankan lokal. Studi itu yang melibatkan ilmuwan terkemuka, bank dan mitra teknologi, dijalankan selama dua tahun.
"Menurut para pengembang program, jika memahami semua aspek teknologi mulai dari paling dasar sampai dengan pelaksanaan sejumlah aplikasi, sekarang adalah waktu yang optimal untuk mengadaptasikan blockchain di India. Selain itu, negara telah mengadopsi sebuah program yang bertujuan meningkatkan kesadaran pemuda dengan mata uang digital, menteri keuangan India mengatakan bahwa mata uang digital adalah aturan baru yang masyarakat harus mengambil ", - kata Alexei Muratov.
Sumber: CWT News